JAKARTA - Seiring dengan bergerak dinamisnya perkembangan industri pasar modal, menuntut adanya peningkatan daya saing ditengah pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun saat ini perseroan saham tidur masih menjadi masalah klasik yang mengambat daya saing pasar modal.
Pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, setidaknya ada 100 perusahaan yang sahamnya tidur atau nilainya terendah di Rp50 per saham atau dikenal saham gocap.
Merespon hal tersebut, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio bilang, pihaknya akan memanggil perusahaan-perusahaan atau emiten yang sahamnya cenderung tidak bergerak alias saham tidur. Saat ini, masih banyak jumlah saham tidur di bursa.
”Bursa akan mengundang mereka semua," ujarnya di Jakarta.
Dia menjelaskan, saham tidur tersebut biasanya terjadi karena beberapa hal, bisa karena tidak ada yang mau menjual atau bisa juga karena saham tersebut tidak diminati sehingga tidak ada transaksi jual-beli.