JAKARTA – Pemerintah mengejar percepatan program Desa Online atau sistem informasi desa. Tahun ini ditargetkan 20.000-30.000 Desa Online terbangun sehingga segala informasi desa bisa dipromosikan dan diakses dengan mudah.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) Marwan Jafar mengatakan, pihaknya mengumpulkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) untuk bergerak cepat merealisasi program Desa Online atau sistem informasi desa.
Marwan menjelaskan, sistem Desa Online menjadi salah satu program prioritas untuk mempercepat program Desa Membangun.”Desa Online ini akan mempercepat Desa Membangun. Nanti segala informasi tentang desa ada di dalamnya sehingga potensi desa, produk unggulan desa, dan progres pembangunan desa bisa dipromosikan dan diakses dengan mudah,” katanya di Kantor Kemendes, Jakarta. (Baca juga: Pembangunan Kota-Desa Saling Memiliki Keterkaitan)
Laporan birokrasi keuangan di tingkat perdesaan juga akan semakin transparan jika sistem informasi desa dibuka lebar ke publik. Dia menuturkan, laporan tentang rencana pembangunan desa, pengelolaan dana desa, dan progres pembangunan desa bisa dilakukan melalui Desa Online. Desa pun tidak lagi menjadi penonton kemajuan bangsa melainkan sudah menjadi subjek karena transfer ilmu dan teknologi bisa cepat sampai ke desa.
Mantan anggota DPR ini menambahkan, proses desa membangun akan semakin kencang terjadi terutama dengan adanya dana desa yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, menurutnya, Desa Online akan mempermudah informasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, juga bisa disampaikan kepada masyarakat desa dan terdokumentasi dengan baik.
Mengingat besarnya manfaat sistem Desa Online ini Marwan langsung mengerahkan semua kekuatan BPMPD di semua daerah agar mempercepat pelaksanaan Desa Online. Dia menjanjikan, pengembangan Desa Online ini telah dimulai tahun ini dan secara bertahap terus dilakukan hingga rampung tahun 2019. Tahun ini setidaknya Desa Online bisa diterapkan untuk 20.000 hingga 30.000 desa.
”Kita harus gerak cepat. Sistem Desa Online ini tentu juga memudahkan pemda dalam melakukan perencanaan pembangunan, termasuk saat melaporkan arus lalu lintas dana desa yang telah diperoleh dari pemerintah pusat,” terangnya. Diketahui, beberapa waktu lalu Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake yang baru saja mengakhiri masa jabatannya pernah menawarkan kerja sama pembangunan desa di tiga sektor, yakni teknologi, energi dan kesehatan.