JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan kenaikan omzet ritel pada 2017 kurang lebih sebesar 10% dengan nilai omzet kurang lebih mencapai Rp219 triliun, diluar nilai makanan dan minuman olahan.
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey dalam jumpa pers mengatakan bahwa dengan target pertumbuhan ekonomi pada 2017 sebesar 5%-5,4% diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat khususnya pada sektor ritel modern.
"Pada 2017 diharapkan ada kenaikan, paling tidak sama dengan tahun 2016 yakni 10 persen atau lebih," kata Roy, di Jakarta.
Berdasarkan data Aprindo, tercatat bahwa omzet ritel pada 2015 sebesar Rp181 triliun dan diperkirakan meningkat pada 2016 menjadi sebesar Rp199,1 triliun. Nilai tersebut diluar transaksi makanan dan minuman olahan yang pada 2015 mencapai Rp1.430 triliun.
Kinerja ritel pada 2016, masih diharapkan terus meningkat hingga Desember. Menurut Roy, peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada akhir tahun 2016 dan diharapkan selama 2016 peningkatan berkisar antara 8-10%