JAKARTA - Besar atau kecil memang relatif, namun ada sebuah ukuran yang akan menandakan bahwa hal itu dikatakan besar atau kecil. Demikian pula dengan gaji. Dikatakan besar atau kecil apabila gaji tersebut sesuai dengan ukurannya. Mempunyai gaji yang besar tentunya adalah hal yang diidamkan oleh banyak pekerja. Selain pengalaman, skill juga dapat menjadi tolak ukur sebuah gaji yang kita terima dari perusahaan.
Terkadang dalam sebuah sesi wawancara, kita sering dihadapkan oleh pertanyaan pewawancara seputar nominal gaji yang diharapkan. Di saat inilah kita berpikir hal ini akan menjadi nilai tawar bagi kita. Kita tentunya sudah paham benar dengan diri kita dan pengalaman kita, kekurangan dan kelebihan kita. Nah di situlah saatnya kita menakar seberapa besar gaji yang akan kita dapatkan.
Sebagai seorang sarjana yang baru menempuh perkuliahan tentunya akan sangat berbeda dengan kita yang berpengalaman. Selain itu, besar dari sebuah perusahaan juga menjadi faktor utama dalam penentuan gaji kita. Maka dari itu, besar dan kecil sangat relatif apabila kita ingin membandingkannya. Tapi ada beberapa indikasi yang dapat kita gunakan untuk menakar besar atau kecilnya gaji kita.
1. Sesuai UMR atau Tidak
Di setiap daerah pasti mempunyai besaran nilai gaji yang ditetapkan oleh pemerintah daerah tersebut. Tapi jangan salah dulu, bukan berarti semua pelaku usaha harus membayar karyawannya dengan upah minimum yang diberikan. Skala dan jenis industri atau jasa yang diberikan juga bergantung pada besaran penghasilan yang akan diberikan oleh perusahaan tersebut. Namun Upah Minimum Regional (UMR) adalah sebagai tolak ukur apakah gaji yang kita terima besar atau kecil. Apabila nilai yang kita terima dengan pengalaman yang sudah kita punya ditambah masa kerja yang sudah sangat lama, sudah seharusnya kita mempunyai gaji di atas UMR. Apabila kita menemui nilai gaji kita di bawah UMR yang ditentukan sudah barang pasti hal itu menunjukkan bahwa gaji kita adalah kecil.