Lagi, Hanura dan PDIP Walk Out dari Paripurna

Wilda Asmarini, Jurnalis
Senin 03 Mei 2010 11:44 WIB
Suasana sidang anggota DPR. (Foto: Heru Haryono/okezone)
Share :

JAKARTA - Lagi-lagi kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat di DPR disikapi dingin oleh anggota dewan. Kali ini, dalam rapat paripurna yang beragendakan pengesahan APBNP 2010, dua fraksi dengan total jumlah anggota 72 anggota dewan melakukan walk out.

Dimana sebanyak seluruh anggota Fraksi PDIP yang berjumlah 60 orang walk out, begitu juga dengan sebanyak 12 orang anggota Fraksi Hanura.

"Kami keberatan atas kehadiran Sri Mulyani karena terkait putusan paripurna sebelumnya tentang kasus Century," jelas anggota DPR dari Fraksi Hanura Erick Fatriya Wardana dalam rapat paripurna, sebelum dirinya angkat kaki daru ruangan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/5/2010).

"Sekali lagi kami menyatakan, ini bukan masalah personal. Tolong pemerintah menghargai putusan DPR, begitu juga DPR menghargai putusannya (sendiri)," kata Anggota Fraksi Hanura Akbar Faisal pada kesempatan yang sama.

Sementara itu anggota DPR dari Fraksi PDIP Bambang Mulyanto menjelaskan, jika rapat paripurna harus konsisten dengan keputusan rapat paripurna sebelumnya. "Kalau sudah menyetujui APBNP dalam tingkat pertama, kami tidak akan menghadiri tingkat dua ini bila Menkeu tetap hadir di sini," tegasnya.

"Yang pasti Fraksi PDIP konsisten dengan apa yang sudah diputuskan," jelas anggota Fraksi FPIP Puan Maharani.

Pada kesempatan itu, pimpinan sidang Anis Matta menegaskan, jika kehadiran Menkeu adalah atas undangan dari DPR sendiri. Yakni berdasarkan kepada kesepakatan Badan Musyawarah (Bamus) DPR.

"Karena Bamus diwakili semua fraksi maka kekuatan legalnya sangat kuat. Terkait kasus Century kan masih dalam proses hukum. Oleh karena itu, mari kita lanjutkan rapat ini," ajak Anis.

Akan tetapi, salah satu anggota F-PDIP Effendi Simbolon menjelaskan, jika tidak ada kesepakatan Bamus seperti yang dikatakan oleh Anis Matta. "Tidak ada itu," ungkap setelah keluar dari ruangan sidang.

"Sri Mulyani jangan ada dong, dia kan bermasalah. Masa lagi bermasalah ikut sidang. Tapi putusan DPR kan sudah jelas Sri Mulyani bersalah. Kalau ini diteruskan pasti akan ada kebuntuan. Presiden mementingakan Sri Mulyani apa APBNP? Apa sih pentingnya Sri Mulyani? Memang mereka berani melanjutkan sidang, kalau Sri Mulyani keluar  kita juga akan balik lagi," kata Effendi.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya