JAKARTA - First State Investments Indonesia (FSI Indonesia) meluncurkan Reksa Dana First State Indonesia Money Market Fund (FSI Market Fund). Reksa dana ini mempunyai nilai aktiva bersih tetap senilai Rp1.000 per unit penyertaan.
"Reksa dana ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 25 November 2010 dan telah ditawarkan ke masyarakat mulai 5 Januari 2011. Reksa dana ini tidak membebankan biaya subscription fee dan redemption fee pada para investornya," ungkap Head of Fixed Income FSI Indonesia, Eli Djurfanto saat grand launching Reksa dana, di World Trade Center, Jakarta, Senin (7/2/2011).
Melalui diversifikasi investasi di berbagai obligasi korporasi yang terkena pajak lebih rendah atas kupon dan capital gain lima persen, imbal hasil investasi di reksa dana pasar uang akan lebih tinggi dari suku bunga deposito bank yang diterima investor retail.
"Dana investor akan ditempatkan di berbagai instrumen seperti deposito berjangka, Surat Perbendaharaan Negara (SPN), SBI, serta obligasi pemerintah dan korporasi yang bertenor di bawah satu tahun," jelasnya.
Selain itu pemilihan instrumen didasarkan pada seberapa menarik imbal hasil yang akan diperoleh dibandingkan dengan likuiditas instrumen dan faktor lain dalam instrumen tersebut misalnya risiko kredit.
Sebagai informasi, FSI Indonesia merupakan perusahaan manajer investasi asal Australia. Dalam pemasarannya, FSI Indonesia bekerja sama dengan Commonwealth Bank, yaitu bank distributor yang telah bekerja sama dengan FSI Indonesia sejak 2004.