Rupiah Masih Akan Tertekan Penguatan Dolar

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Kamis 30 Juni 2011 07:44 WIB
ILustrasi Foto Koran SI
Share :

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksikan masih akan mengalami pelemahan seiring dengan menguatnya dolar AS serta pergerakan fluktuatif sejumlah harga komoditas sehingga mata uang emerging market termasuk rupiah untuk sementara ditinggalkan oleh investor.

"Dalam perdagangan kali ini rupiah berada dikisaran Rp8.620-Rp8.640," ungkap analis valas, Rully Nova kala dihubungi okezone, Jakarta, Kamis (30/6/2011).

Lebih lanjut Rully menjelaskan pelemahan rupiah kali ini juga disebabkan meningkatnya niat para pelaku pasar untuk membeli obligasi di AS serta dikarenakan krisis utang di Yunani yang berkepanjangan menyebabkan para lembaga rating menurunkan peringkat utang bagi sejumlah perbankan di kawasan Eropa.

Namun disisi lain rilis data perekomian AS menunkukkan perbaikan dimana data menunjukkan daftar barang tahan lama di negara Paman Sam tersebut mengalami peningkat di bulan Juni ini dibandingkan dengan bukan sebelumnya.

"Walaupun data perekonomian AS ini belum bisa dipastikan bahwa perekonomian AS memnbaik,tapi setidaknya ada indikasi bahwa hal ini menuju kearah yang positif,"pungkasnya.

Sebagaimana diketahui pada Selasa (28/6/2011), rupiah ditutup menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah ke Rp8.623 per USD dibandingkan periode perdagangan sebelumnya yang ada di Rp8.619 per USD.

Menurut yahoofinance, rupiah juga semakin terpuruk ke Rp8.632 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.617-Rp8.637 per USD. Nilai dolar juga tampak menguat pada kali ini. Sehingga euro melemah ke USD1,4286 per euro, dan pound juga melemah ke USD1,5953 per pound.

(Andina Meryani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya