Pabrik Asap Cair Senilai Rp2,3 M Dibangun di Aceh

Salman Mardira, Jurnalis
Jum'at 22 Juli 2011 18:04 WIB
ilustrasi
Share :

BANDA ACEH - Aceh Development Fund (ADF) membangun pabrik asap cair di Gampong (Desa) Beunyot, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh. Proyek senilai Rp2,3 miliar ini untuk membangkitkan perekonomian masyarakat sekaligus untuk mencegah penggunaan formalin pada bahan makanan.

Manajer program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan) ADF, Faisal Hadi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bireuen sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan pabrik tersebut. "Saat ini, kami sedang melakukan proses tender untuk pembangunan pabrik," katanya di Banda Aceh, Jumat (22/7/2011).

Dana dianggarkan untuk pembangunan pabrik senilai Rp2,3 miliar, termasuk untuk peralatan mesin produksi asap cair dan training, bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) melalui proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi (EDFF). 
Faisal menambahkan pabrik dibangun ADF bersama mitranya itu akan menjadi Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat. "Pengelolaannya juga dimungkinkan bekerja sama dengan pihak swasta secara profesional," kata Faisal.

Asap cair merupakan cairan yang dihasilkan dari pembakaran tanpa oksigen (pirolisis) yang diembunkan, berguna bagi pengawet. Pirolisis adalah reaksi pembentukan secara fisika dengan kaedah pembakaran tidak sempurna.

Koordinator Industri Asap Cair Umi Fathanah mengatakan, pabrik asap cair dibangun ini membutuhkan bahan baku sebanyak 1.200 kilogram tempurung kelapa perhari, plus satu sampai 1,5 meter kayu kubik sehari untuk bahan bakar. "Dari hasil pembakaran, nanti akan diperoleh produk 400 liter asap cair, 120 liter tar dan 400 kilogram arang dalam sehari," kata Umi.
 
Ada tiga jenis asap cair yang akan diproduksi di pabrik ini yaitu asap cair grade 1, grade 2, dan grade 3. Asap cair grade 1 digunakan untuk pengawet makanan siap saji seperti mie, baso, tahu, dan lain-lain. Asap cair grade 2 dapat dipakai sebagai bahan pengawet ikan basah. Sedangkan, asap cair grade 3 bisa dipakai untuk penggumpal lateks.
 
"Kita berharap masyarakat memakai asap cair, terutama untuk mengawetkan ikan basah dan berbagai jenis makanan siap saji lain karena asap cair berasal dari bahan yang alami dan aman bagi kesehatan," kata Umi.

Selama ini, lanjut dia, sebagian masyarakat masih menggunakan formalin untuk mengawetkan ikan basah dan makanan siap saji. Padahal ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

(Andina Meryani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya