Penguatan Euro Masih Akan Libas Rupiah

JAKARTA - Rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini diprediksi masih akan mengalami pelemahan sedikit atau berada dikisaran Rp8.850-Rp8.950 per USD.

"Hari ini sepertinya masih melemah dikisaran Rp8.850-Rp8.950. Pengaruhnya masih seputar pertumbuhan global," kata Treasury Analis Telkom Sigma, Rahadyo Anggoro saat dihubungi okezone, Jumat (28/10/2011).

Dijelaskannya, mata uang euro kemarin menguat dan berada pada 1,401 euro per USD, dengan kisaran perdagangan 1,387-1,403 euro per USD. Apalagi, menurutnya dengan didukungnya pengumuman dari Departemen Perdagangan Amerika serikat (AS) mengenai laju pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) kuartal III-2011 yang diprediksi meningkat menjadi 2,7 persen dibanding kuartal I-2011 yang hanya 0,7 persen.

"Hal ini terjadi karena rebound produk domestik automotif dari Jepang yang sudah mulai mengirimkan spare part-nya ke AS. Ini berakibat USD menguat terhadap euro. Dan rupiah terkena dampaknya, melemah sedikit," terangnya.

Namun demikian, ditambahkannya, jika rupiah berada di atas Rp8.900, Bank Indonesia (BI) pasti akan melakukan intevensi hingga berada di bawah Rp8.900.


Pada penutupan perdagangan sore kemarin, nilai tukar rupiah ditutup bercokol di level Rp8.890 per USD, setelah sebelumnya berada pada Rp8.870 per USD dengan kisaran perdagangan Rp8.846-Rp8.934 per USD. Sementara, mengutip yahoofinance, rupiah berada pada Rp8.878 per uSD dengan kisaran perdagangan Rp8.855-Rp8.892 per USD.

Sementara pada zona Eropa, nilai tukar euro terhadap dolar AS mengalami penguatan dan berada pada 1,401 euro per USD, dengan kisaran perdagangan 1,387-1,403 euro per USD. Senada dengan euro, nilai tukar pondsterling pun mengalami penguatan dan berada pada 1,600 dengan kisaran perdagangan 1,596-1,603 poundsterling per USD.