JAKARTA - Pada awal minggu ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan perlemahan tipis. Rupiah masih diperdagangkan di kisaran Rp9.100 per USD.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatatkan rupiah bergerak melemah tipis ke Rp9.130 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.084-Rp9.176 per USD. Sementara menurut kurs tengah Bloomberg, rupiah berada pada kisaran Rp9.148 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp8.453-Rp9.365 per USD.
Research Analyst Treasury Division BNI Apressyanti Senthaury mengatakan, arus capital inflow masih akan masuk ke dalam negeri seiring harapan terjaganya reli IHSG pasca kembali menembus level 4.000. "Jelang lelang SUN, pemerintah merencanakan penambahan emisi obligasi untuk menopang perubahan pada APBN 2012," ungkap dia kepada okezone di Jakarta, Senin (5/3/2012).
Selain itu, dia mengungkapkan, fokus pekan ini akan tertuju pada jadwal RDG BI, sehingga potensi mengurangi volatilitas rupiah. "Dengan kekuatan cadangan devisa BI yang saat ini justru naik dibanding bulan lalu menjadi jaminan keseriusan BI mengawal rupiah," tambah dia.
Sementara analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menjelaskan pasar global ditutup turun tipis pada penutupan perdagangan minggu lalu. "Kemungkinan pasar Asia akan cenderung mixed hari ini," jelas dia dalam riset hariannya.
Meski begitu, terdapat kecenderungan rupiah dapat menguat tipis karena ada lelang SBN pada 6 Maret. "Rupiah diperkirakan bergerak menuju kisaran antara Rp9.050-Rp9.070 per USD," ungkap dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)