Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menguat, Rupiah Masih di Level Rp9.100-an

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Selasa, 20 Maret 2012 |15:42 WIB
  Menguat, Rupiah Masih di Level Rp9.100-an
Ilustrasi. Foto: Okezone.
A
A
A

JAKARTA - Rupiah kembali melanjutkan rally-nya seiring investor yang cenderung wait and see dengan kondisi dalam negeri serta harga minyak mentah yang kembali naik telah mendorong investor meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah diperdagangkan pada Rp9.160 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.114-Rp9.206 per USD. Sementara mengutip Bloomberg rupiah berada dikisaran Rp9.178 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.124-Rp9.204 per USD.

Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, pasar global ditutup mixed pada perdagangan kemarin. Pasar AS ditutup naik dengan pasar Asia kemungkinan akan mixed.

Namun, sentimen positif dalam negeri datang dari panen raya yang tejadi seminggu ini. Musim panen Oktober sampai dengan Maret biasanya menyumbang sekitar 60 persen dari hasil panen.

"Harga beras saat ini dibawah harga pembelian pokok (HPP). Tidak hanya beras, harga jagung juga anjlok karena  musim panen ini. Turunnya harga bahan makanan ini akan menolong tekanan inflasi pada Maret ini yang cenderung menguat karena ekspektasi naiknya harga BBM subsidi sebesar Rp1.500 per liter," ungkapnya dalam riset hariannya di Jakarta, Selasa (20/3/2012).

Meski begitu, investor masih mewaspadai ketidakjelasakan kenaikan tersebut, karena beberapa fraksi menolak rencana kenaikan tersebut. "Pembahasan ini diharapkan selesai dalam waktu dekat untuk merealisasikan rencana kenaikan tersebut," tambah dia.

Sentimen dari pasar global membuat minyak mentah berjangka naik untuk hari kedua berturut-turut pada hari Senin di tengah dan kembali menekan dolar AS.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement