JAKARTA - Keikutsertaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibutuhkan dalam mendukung percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Jadi, bukan hanya swasta nasional saja yang nantinya ikut terlibat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, pola pemikiran atau penilaian BUMN selama ini haruslah diubah karena BUMN-BUMN di Indonesia memiliki kemampuan untuk mendukung pembangunan perekonimian di Indonesia.
"Mindset BUMN itu harus dirubah. Itu punya negara ko. Jangan hanya memikirkan deviden saja. Tapi bagaimana kontribusinya untuk masyarakat. Jadi BUMN itu harus digerakan,"ungkapnya kala ditemui dalam acara Seminar Nasional Pemanfaatan Inovasi Ilmu Pengatahuan dan Teknologi (IPTEK),Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Rakyat di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (11/3/2012).
Hatta melanjutkan, menurutnya, potensi dan kontribusi BUMN untuk pembangunan perekonomian di Indonesia ini sangat banyak agar dapat menjadi pendorong utama perekonomian di Indonesia.
"Capital Expenditure (Capex) dan Operating Expenditure (Opex) BUMN tersebut nilainya hampir sama dengan APBN. Misalnya biaya opex BUMN saja hampir Rp1.200 triliun. Bayangkan saja kalau kita cut 10 persen saja sudah ada Rp120 triliun,dan dari potongan itu kita bisa buat apa saja guna mendukung pembangunan perekonomian," kata Hatta.
Meski begitu, Hatta menuturkan kontribusi swasta nasional juga tidak kalah pentingnya. "Maka dari itu swasta nasional dan BUMN kita harus saling bersinergi anatara satu sama lainnya," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)