JAKARTA - Pengelolaan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidaklah berbeda dengan perusahaan swasta dari segi manajemen. Namun, dari segi office politik, pengelolaannya sangat berbeda.
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Arwin Rasyid menjelaskan, dalam menjalankan sebuah perusahaan baik swasta maupun BUMN, yang di manage adalah Sumber Daya Manusia (SDM) nya agar bisa mencapai sasaran.
"Bagaimana mencapai sasaran lewat orang, jadi ada koordinasi. Ada pengarahan, pembinaan, yang ahli yang memegang kendali," ungkapnya dalam acara Tokoh Bicara Sindoradio, di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (12/3/2012).
Namun jika dilihat dari secara office politik, dia mengungkapkan dalam BUMN ada hidden agenda. "Seringkali kita tidak bisa baca ada hal yang terselubung," tambah dia.
Meski begitu, dia yakin dengan SDM berasal dari orang-orang yang terdidik saat ini, maka hal tersebut akan berkurang. "Tapi saya yakin dengan adanya lulusan universitas di dalam BUMN akan berkurang office politiknya," jelas dia.
Lebih jauh Arwin mengungkapkan, di perusahaan swasta memang terdapat office politik, namun tidak sebesar dalam perusahaan BUMN. "Kalau di BUMN di beri nilai delapan ke atas lah, sedankan di swasta di kisaran tiga hingga delapan," tukas dia.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Bank CIMB Niaga, Arwin pernah menjadi presiden direktur PT Telekomunikasi Indonesia Tbk selama sekitar dua tahun. Pria 55 tahun itu, juga pernah menjabat wakil presiden direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk dan presdir PT Bank Danamon Tbk.
Pada 2000, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut sempat menjadi wakil ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
(Martin Bagya Kertiyasa)