SOLO - Kendati harga sayuran rata-rata turun, lain halnya bawang merah. Beberapa hari ini harga bawang merah di pasar tradisional di kota Solo dan sekitarnya kembali naik. Jika sebelumnya harga bawang merah lokal Rp8.000 per kilogram (kg), dan bawang merah impor Rp10.000 per kg, beberapa hari ini naik antara Rp1.000-Rp1.500 per kg.
Seperti halnya dikemukakan Bu Zaenal, penjual gudeg di kawasan Keprabon, Solo. "Kemarin saya beli bawang merah di Pasar Kadipolo Solo, sekilogramnya Rp11.000. Naik memang. Seminggu lalu masih Rp10.000 per kg," ujarnya sambil melayani pembeli yang jajan di warung makannya, Minggu (25/3/2012).
Dia mengaku bahwa dua kali seminggu membeli bawang merah jenis impor sekitar 50 kg untuk melengkapi racikan makanan. "Kenaikan harga bawang merah masih relatif wajar. Meskipun harga sayur cenderung turun," ungkapnya.
Kenaikan harga bawang merah juga diungkapkan Bu Sri, pedagang bawang merah di Pasar Legi Solo. Ia mengaku beberapa hari ini harga bawang merah memang sedikit naik. Naik sekitar Rp1.000 per kg.
"Kenaikan terjadi baik pada jenis lokal maupun impor. Naiknya sama rata-rata Rp1.000 per kg," jelasnya.
Kenapa naik? Bu Sri mengatakan bahwa naiknya harga bawang merah terjadi karena pasokan bawang merah ke Pasar Legi Solo memang masih tersendat. Sehingga menyebabkan barang yang ada menjadi terbatas. "Kalau harga bawang merah di Pasar Legi Solo naik, maka harga bawang merah di pasar-pasar lainnya di kota Solo dan sekitarnya otomatis juga naik. Karena Pasar Legi selama ini menjadi tempat kulakan," jelasnya.
Hal senada juga dikemukakan Bu Narni, pedagang sayur di Pasar Jongke, Solo. Ia mengatakan bahwa sudah tiga hari ini dirinya kulakan bawang merah di Pasar Legi dengan harga Rp8.000 per kg. Kemudian menjualnya dengan harga Rp9.000 per kg. "Saya hanya menjual bawang merah dari jenis lokal," ujarnya.
(Widi Agustian)