JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi bergerak menguat pada perdagangan hari ini seiring dengan pengumuman tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang diprediksi tetap.
"Kami perkirakan ada potensi penguatan pada rupiah. Kami perkirakan rupiah berpotensi menguat di kisaran antara Rp9.160-Rp9.175 per USD," jelas ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih dalam risetnya di Jakarta, Kamis (12/4/2012).
Dia menuturkan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini diperkirakan akan mempertahankan BI rate masih akan tetap di 5,75 persen kendati peluang turun 25 bps masih terbuka dengan mempertimbangkan suku bunga riil yang masih cukup tinggi yaitu 196 bps (basis inflasi Maret 2012), tingkat inflasi Maret masih relatif rendah
ditengah ekspektasi naiknya harga BBM subsidi yang direncanakan semula pada 1 April 2012, dan tekanan keluar dana asing dari portofolio juga relatif terkendali.
"Tetapi seiring dengan masih terbukanya opsi naiknya harga BBM subsidi terkait dengan ayat 6a, ekspektasi inflasi publik tetap tinggi," jelas dia.
Turunnya BI rate mengindikasikan BI melihat ekspektasi inflasi aman sebaliknya publik melihat ekspektasi inflasi masih tinggi, sehingga akan ada benturan ekspektasi inflasi antara BI dan publik.
"Sampai ada pengumuman pemerintah mengenai kepastian naik tidaknya BBM, kami perkirakan BI akan ada dalam posisi wait and see, dan BI rate masih akan tetap," jelas dia.
(Widi Agustian)