Rupiah Masih Terancam Pelemahan

Yuni Astutik, Jurnalis
Senin 16 April 2012 07:31 WIB
Ilustrasi. (Foto: okezone)
Share :

JAKARTA - Rupiah ditaksir masih bakal melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tekanan terhadap rupiah datang dari ancaman terhadap ekonomi global.

Treasury Analyst Telkom Sigma Rahadyo Anggoro memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp9.150-9.200 per USD. "Adapun yang menahan pelemahan rupiah adalah buruknya data US unemployment claims yang sebesar 380.000 lebih buruk dari ekspektasi sebesar 355.000 dan lebih buruk dari periode sebelumnya sebesar 367.000," ungkapnya di Jakarta, Senin (16/4/2012).

Faktor lainnya yang juga menahan pelemahan rupiah adalah producer price index bulanan sebesar 0 persen yang lebih buruk dari ekspektasi pasar yang sebesar 0,3 persen.

Sementara faktor dari dalam negeri pertumbuhan kredit perbankan di kuartal I-2012 tumbuh sebesar 24,2 persen juga menandakan bahwa keadaan fundamental Indonesia masih baik di tengah krisis yang melanda berbagai negara Eropa dan AS.

Sebagaimana diketahui pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah ditutup melemah. Rupiah melemah 30 poin dari penutupan sebelumnya dipengaruhi oleh lebih rendahnya pertumbuhan domestik bruto China. Selanjutnya biro statistik China melaporkan pertumbuhan domestik China kuartal I-2012 hanya 8,1 persen lebih rendah dari pertumbuhan kuartal IV-2012 yang mencapai 8,9 persen.

"Angka tersbut juga meleset dari survei ekonom yang memprediksi sebesar 8,4 persen. Hal ini membuat investor khawatir dan mengalihkan dananya ke dolar yang dianggap sebagai safe haven currency," akunya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya