JAKARTA - Dana kelolaan Asset Under Management (AUM) PT Trimegah Asset Management (TRAM) tercatat tumbuh sekira 10 persen pada kuartal I-2012 menjadi Rp4 triliun dibandingkan akhir Desember 2011 atau sekira 37 persen dibandingkan Maret 2011.
Hal tersebut didukung oleh bertambahnya jumlah nasabah, peningkatan aset ini juga dipengaruhi oleh tumbuhnya kinerja produk-produk TRAM.
"Sampai kuartal I-2012, mayoritas produk reksa dana kami mampu menghasilkan return diatas indeks saham maupun deposito. Faktor ini cukup berperan dalam mendorong pertumbuhan dana kelolaan TRAM," jelas Direktur Utama TRAM Denny R Thaher, di Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Pada triwulan I-2011, produk TRAM Equity Focus dan TRIM Syariah Saham mencatat return masing-masing sekira 14,23 persen dan 13,01 persen. Produk lain seperti TRIM Kapital Plus dan TRAM Consumption Plus juga menghasilkan return baik.
Dia mengatakan, produk-produk reksa dana TRAM juga semakin diminati nasabah. Misalnya, produk TRAM Infrastructure Plus yang baru dirilis 28 Maret 2012 lalu, dalam dua pekan berhasil menjaring dana nasabah hingga lebih dari Rp100 miliar. Denny optimistis reksa dana yang berbasis pada saham-saham di sektor infrastruktur ini bakal menjadi primadona nasabah.
Menurut Denny, sektor infrastruktur sebagai kunci utama pendorong pertumbuhan ekonomi akan menjadi fokus pembangunan pemerintah. Komitmen pemerintah itu sudah terlihat dengan terbitnya Keppres Pembangunan Pelabuhan Petikemas Kalibaru.
"Pembangunan Kalibaru akan mendorong proyek konstruksi dan mengalirnya kredit dari perbankan. Efek domino seperti ini tentunya akan dapat dimanfaatkan oleh para emiten di bursa untuk meningkatkan kinerja," ujarnya.
Sebagai informasi, sampai akhir 2012, TRAM menargetkan dana kelolaan senilai Rp5,5 triliun, meningkat dibandingkan 2011 sebesar Rp3,6 triliun. Tahun ini pertumbuhan laba (earning growth) emiten di bursa bisa mencapai sekira 17 persen.
Untuk mewujudkan target di tahun ini, selain mengandalkan produk lama dan akan merilis produk baru TRAM juga berusaha memaksimalkan jaringan pemasaran. Sampai saat ini TRAM memiliki kantor cabang sebanyak 17 kantor cabang di 13 kota.
Denny juga menyatakan saat ini makin banyak nasabah TRAM yang melakukan installment secara periodik melalui bank. Sebab hal tersebut menjadi indikasi bahwa kesadaran masyarakat untuk berinvestasi terus bertambah.
"Untuk berinvestasi tidak harus dengan uang yang banyak. Kunci berinvestasi di reksa dana adalah disiplin, memiliki horizon jangka panjang dan tidak greedy," tandasnya.