IHSG Belum Ada Tanda Akan Balik Arah

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melemah lanjutkan pelemahan yang terjadi pada penutupan perdagangan sore kemarin. Wall Street yang terpantau ambles diprediksi akan membuat IHSG parkir di jalur merah.

"Belum ada sinyal adanya pembalikan arah ataupun sentimen yang dapat membawa indeks kembali naik," kata Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono di Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Purwoko memprediksi, IHSG akan diperdagangakan di level support area di 4.000-4.020. Sementara untuk resistance jangka pendek, akan berada di level 4.068.

Sekadar informasi, IHSG pada penutupan perdagangan kemarin terpantau mengalami pelemahan. Pelemahan yang terjadi memang cukup dalam akibat dari sentimen negatif dari politik dan ekonomi Yunani. "Hal itu yang dikhawatirkan akan terus memburuk dan berdampak pada negara lainnya," katanya.

Tekanan jual pun berlanjut setelah bursa Eropa kemarin sore juga dibuka melemah. Sehingga dia memperkirakan indeks hari ini masih akan bergerak tertekan meskipun terbatas.

Berikut prediksi IHSG dari sekuritas lain:

HD Capital
Keadaan oversold (jenuh jual) di beberapa emiten big cap maupun second liner seharusnya dapat membatasi penurunan di IHSG dengan potensi menciptakan kenaikan sementara namun masih terlalu dini untuk menentukan arah tren.
IHSG close (14-05) 4.053.776 (-61.250/-1.47%) (Val. Rp.3.8T). Support : 4.011-3.925-3.800,  Resistance 4.110-4.150-4.200.

Sinarmas Sekuritas

Pada perdagangan Selasa (15/5/2012), secara teknikal indeks berpotensi melanjutkan pelemahan, pada kisaran 4.010-4.070. Perkembangan politik di Yunani seputar pembentukan pemerintahan yang belum juga tuntas sehingga kembali memunculkan wacana keluarnya Yunani dari uni Eropa.

Serta meningkatnya imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia kembali menimbulkan kekhawatiran terhadap uni Eropa, dapat memberikan sentimen terhadap indeks. Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading hari ini PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).