JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini secara fundamental tidak ada masalah. Hal ini dikarenakan ini dianggap sebagai fenomena jangka pendek.
"Soal IHSG, kondisi terakhir terutama dengan nett sell investor asing sebagai dampak kondisi pasar valas yang volatile, tetapi Bank Indonesia (BI) dan pemerintah sedang menggondok masalah ini. Secara fundamental tidak ada masalah, ini fenomena jangka pendek, seperti Agustus tahun lalu," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito, saat ditemui di BEI, Jakarta, Jumat (1/6/2012).
Ito justru menyarankan jika saat ini adalah waktu yang tepat untuk investor domestik masuk ke pasar modal. "Aktivitas perdagangan investor domestik turun dibandingkan 2011, tetapi sampai kemarin 58 persen sebagian masih karakter follower, sebagian juga karena was-was. Harus berani main lawan pasar," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pekan ini IHSG menurun tajam. Bahkan, pada perdagangan Kamis lalu, IHSG tercatat memerah. IHSG bahkan tercatat sebagai indeks dengan kinerja paling buruk di Asia. IHSG pada penutupan perdagangan sesi I siang ini, Kamis 31 Mei terjun bebas 103,48 poin atau setara 2,64 persen ke 3.814,43. Bandingkan saja dengan indeks Asia seperti Shanghai yang hanya turun 11,01 poin atau 0,46 persen, indeks Hang Seng turun 184,44 poin atau 0,99 persen. (gna)
(Rani Hardjanti)