PALEMBANG - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Sumsel bersama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Peduli me-launching kampung tenun songket di Ballrom Aston dengan tujuan membina serta melestarikan kerajinan songket untuk masyarakat Palembang hari ini.
Wakil Ketua Lakpesdam Sumsel Baharuddin mengungkapkan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak November 2011 lalu, lebih difokuskan kepada masyarakat Simpang Sungki, Kelurahan Ogan baru yang belum banyak terjamah bantuan serta pembinaan khususnya di bidang Kerajinan Tenun Songket.
“Saat ini sudah 60 Kepala Keluarga (KK) yang kita kelompokkan. Nantinya, tetapi targetnya 130. Namun kita membina yang ada terlebih dahulu,” ujar Baharuddin dalam sambutannya, Selasa (22/5/2012).
Baharuddin mengatakan, jumlah yang didata pihaknya memang tidak semuanya mendirikan usaha kain songket. Dari 60 KK itu ada sekitar 20 KK menjadi buruh, masalah yang menyebabkan mereka hanya menjadi buruh kemungkinan besar dikarenakan mereka tidak memiliki biaya untuk membeli peralatan tenun songketnya.
Lebih lanjut diceritakan oleh Baharuddin, ke depan pihaknya akan menggandeng pihak ketiga dalam hal ini bank untuk lebih mengangkifkan serta membantu mensukseskan program usaha seperti ini.
Dari pendekatan yang sudah dilakukan oleh pihaknya Baharuddin mengakui bahwa saat ini sudah ada tiga Bank yang sudah siap menyalurkan dana lunak bagi masyarakat yang tertarik untuk melaksanakan serta mengembangkan usaha ini, bank yang sudah menyatakan ketertarikannya antara lain Bank BRI, Bank SumselBabel dan BNI.
"Pinjaman lunak kita harapkan 0,5 persen per tahun suku bunganya. Sekarang sudah monitoring tahap kedua, jadi secara struktural usai di launching ini pihak bank akan segera menyiapkan pinjamannya," ujarnya.
(Widi Agustian)