JAKARTA - Setelah ditutup rebound 80 poin pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung dibuka anljok. IHSG kembali ke level 3.900 dengan merosot 38,22 poin alias 0,95 persen.
Koreksi IHSG makin dalam setelah pada pukul 09.34 waktu JATS kembali anjlok 46,04 poin atau 1,14 persen. Indeks LQ45 tampak turun 8,65 poin atau 1,3 persen ke 670,54, Jakarta Islamic Indeks (JII) merosot 6,99 poin atau 1,3 persen ke 543,25. Demikian juga IDX30 yang terkoreksi 4,37 poin atau 1,3 persen ke 338,51.
Saham-saham di Asia kompak melemah dengan indeks Shanghai turun tipis 2,23 poin alias 0,09 persen, indeks Hang Seng melemah 256,62 poin atau 1,35 persen, indeks Nikkei anjlok 106,97 poin atau 1,23 persen, dan indeks Straits Times merosot 28,09 poin atau 0,99 persen.
Meski begitu, Trimegah Sekuritas dalam risetnya mengatakan, sentimen global yang mixed berpotensi membawa IHSG bergerak independen tanpa terpengaruh sentimen global. "IHSG masih memiliki peluang untuk bergerak naik dengan rentang 3.900 sampai 4.095," ungkap riset tersebut, Rabu (23/5/2012).
Pada pagi ini, IHSG mengawali perdagangan dengan hanya delapan saham menguat, 123 saham melemah, dan 35 saham bergerak stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp119,794 miliar dari 110,081 juta lembar saham yang diperdagangkan. Dengan aksi beli asing sebesar Rp6,444 miliar.
Sektor-sektor IHSG kompak melemah dengan sektor tambang turun 30,01 poin atau 1,3 persen, sektor keuangan turun 5,02 poin atau 1,1 persen, sektor aneka industri merosot 18,03 poin atau 1,4 persen, serta sektor industri dasar turun 4,27 poin atau satu persen.
Saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) naik Rp75 ke Rp2.800, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik Rp25 ke Rp3.750, dan PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) naik Rp20 ke Rp900.
Saham yang melemah (top losers) antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.400 ke Rp58.500, PT Astra Interntional Tbk (ASII) turun Rp950 ke Rp67.900, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp600 ke Rp18.400.
(Martin Bagya Kertiyasa)