JAKARTA - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengincar dua proyek pengadaan air bersih di dua lokasi yaitu Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Lampung.
"Kita ikut dalam proyek untuk air, tapi memang tidak semudah itu. Posisi perseroan sedang baik untuk mengembangkan ke sektor lain," kata Presiden Direktur META M Ramdani Basri saat konferensi pers di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Managing Direktur Bernardus Djonoputro mengatakan, ekspansi sektor pengadaan air bersih dibentuk oleh anak usaha yaitu PT Potum Mundi Infranusantara pada 11 April 2012. Perusahaan ini akan menjadi subholding perseroan di bidang pengusahaan air bersih.
"Proyek-proyek dengan skema public private partnership (PPP), kami aktif untuk ikut. Kita masuk di luar proyek jalan tol. Proyek yang sedang diusahakan adalah dalam PPP yaitu penyediaan air bersih di Bandar Lampung," katanya.
Selanjutnya, proyek ini berkonsorsium dengan Metito dan Glendale yang telah lolos prakualifikasi proyek pengelolaan air bersih di Maros, Sulawesi Selatan dengan skema PPP. Proyek ini bernilai USD13 juta dengan sistem BOT 30 tahun.
Kemudian, Potum Mundi Infranusantara juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau, Kota Bandar Lampung untuk melakukan studi kelayakan dalam rangka program optimalisasi sistem penyedia air bersih kota Bandar Lampung. MoU ini berupa kerjasama perusahaan untuk melakukan studi kelayakan mendetil mengenai optimalisasi SPAM Sumur Putri yang saat ini berkapasitas 450 liter per detik.
"Nilai investasinya sebesar USD108 juta, sebanyak USD30 juta disediakan oleh pemerintah sebagai valibility gap fund (VGF)," tegasnya.
Saat ini, perseroan masih memasuki proses tender. Perseroan bekerjasama dengan beberapa perusahaan di antaranya Hyundai memiliki 30 persen saham, Itochu memiliki 35 persen saham dan Potum 35 persen yang rencananya pada 2013 selesai proses tender.
(Widi Agustian)