JAKARTA - Meskipun pada pembukaan perdagangan kemarin rupiah mampu menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), namun pada penutupan rupiah kembali tertekan. Hasil pemilu di Yunani nampaknya tidak mampu mengangkat pergerakan rupiah.
Rupiah, menurut Bloomberg, ditutup melemah di Rp9.450 per USD. Sementara itu, sentimen positif mampu mengangkat saham-saham di Asia, termasuk bursa Indonesia.
"Hasil pemilu Yunani hanya berdampak positif sesaat, investor kembali kawatir dengan krisis utang yang semakin dalam di Spanyol membuat imbal hasil 10 tahun melesat tertinggi 7,19 persen," ungkap anallis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, dalam riset hariannya, Selasa (19/6/2012).
Menurut dia, dengan adanya pelemahan di Spanyol, makin membuat mata uang Negeri Paman Sam tersebut semakin diminati. "Kami perkirakan rupiah berpotensi melemah di kisaran antara Rp9.450-Rp9.500 per USD," tukas dia.
Sebelumnya, rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat ke Rp9.438 per USD pada Senin (18/6/2012). Menguat dari periode perdagangan akhir pekan lalu Rp9.468 per USD. Sementara menurut Bloomberg, rupiah ada di Rp9.434 per USD.
Yahoofinance menlansir, rupiah berada di posisi Rp9.415 per USD dengan kisaran perdagangan harian ada di Rp9.395-Rp9.450 per USD
(Martin Bagya Kertiyasa)