Rupiah Diprediksi Melemah Seiring Anjloknya Data AS

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Rabu 20 Juni 2012 07:59 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Nilai tukar rupiah sedikit menguat pada perdagangan kemarin. Meski demikian, dengan semakin melemahnya data perekonomian di Amerika Serikat (AS) akan membuat dolar AS menguat.

Analis samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengungkapkan dengan makin melemahnya data AS, maka investor memfaktorkan spekulasi pelonggaran kebijakan moneter (QE) seri III yang akan dimumkan the Fed AS dan sedikit optimistis terhadap penangangan krisis utang di Eropa. 

"Sentimen positif ini kemungkinan akan menjalar kepasar Asia hari ini. Tetapi kami perkirakan rupiah masih berpotensi melemah tipis dalam kisaran antara Rp9.400-Rp9.430 per USD pada hari ini," ujar dia dalam risetnya, Rabu (20/6/2012).

Dia mengungkapkan, data ketenagakerjaan di AS melambat. Job openings  di AS pada April turun 325.000 menjadi 3,74 juta, hampir terendah dalam empat tahun terakhir. Perekrutan menurun sebaliknya pemecatan kerja meningkat.

Data ketenagakerjaan AS yang melambat ini diperkirakan menjadi salah satu pertimbangan the Fed kemungkinan mengumumkan stimulus baru melalui QE-3 pada FOMC yang berakhir Rabu waktu AS. Ekspektasi terhadap stimulus tersebut juga membuat harga minyak mentah WTI naik, diikuti beberapa harga komoditas lainnya.

Sementara sentimen dari dalam negeri yakni hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin, tercatat oversubscribed 2,66 kali dari target. Ini mengindikasikan minat beli yang masih tinggi.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya