LAMPUNG - Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor harus dilakukan guna meningkatkan surplus neraca perdagangan dan devisa negara. Salah satu produk yang harus digenjot adalah buah-buahan.
Menteri Perdagangan Suswono mengungkapkan, Indonesia memang memiliki produksi bahan pangan yang sangat luas. Menurutnya, jika berbicara mengenai produk pertanian, saat ini mengalami surplus.
"Tapi kalau bicara buah-buahan itu masih negatif," kata dia dalam pembukaan di acara Kebangkitan Penyuluhan Melalui Tekad dan Kerja Keras Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Empat Sukses Pembangunan Pertanian di Metro, Lampung, Sabtu (30/6/2012).
Oleh karena itu, dia berharap adanya lahan-lahan yang kosong dapat diberdayakan dengan menanami buah-buahan. Hal ini dimaksudkan agar ekspor buah-buahan Indonesia dapat berkembang.
Bahkan, dia mengusulkan adanya pergantian tanaman hijau dengan tanaman buah."Di pinggir jalan tanam buah-buahan, jangan hanya tanaman penghijau," tutur dia.
"Saya pernah lihat di beberapa kota dijalankan dengan baik. Maka dari itu, saya mengimbau agar pemerintah daerah turut berpartisipasi menanam buah-buahan," tambah dia.
Menurutnya, hal ini akan dilakukan agar pengembangan produk yang memiliki daya saing di pasar internasional, baik produk segar maupun olahan yang dibutuhkan pasar internasional dapat terpenuhi.
Seperti diketahui, saat ini pasar buah Indonesia dibanjiri oleh buah-buahan impor tertuama dari China. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka pemerintah telah menetapkan hanya empat pelabuhan yang dapat dimasuki produk holtikultura. Keputusan ini, juga dilakukan agar produk ilegal terhambat.
(Widi Agustian)