JAKARTA - Debut perdana PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) tampaknya tidak terlalu atraktif. Salah satu faktornya adalah jumlah saham yang dilepasnya terlalu sedikit.
Analis pasar modal David Cornelis menjelaskan, selain jumlah saham yang membuat saham ini tidak menarik, alasan lainnya adalah kondisi pasar sekarang ini.
"Untuk debut KOBX hari ini kurang menarik dari jumlah sahamnya, kondisi market dan likuiditas secara keselurahan. Jadi terlihat kurang diapresiasi dibandingkan saham-saham IPO lainnya," jelas David saat berbincang dengan Okezone, Kamis (5/7/2012).
Perseroan melepas sebesar 272,5 juta lembar saham atau 12 persen dari total modal yang disetor. Padahal sebelumnya, Kobexindo Tractors berencana melepas 30 persen sahamnya. Rencana awal perseroan akan melepas saham sebesar 30 persen dengan perolehan dana mencapai Rp500 miliar maka dengan adanya revisi, target perolehan dana hanya sebesar Rp109 miliar.
"Kecil kan penawarannya, dan free float-nya," jelas dia.
Dia juga menyebut, harga saham perdana yang sebesar Rp400 per saham pun dinilai terlalu mahal.
"Mahal untuk valuasi pada saat IPO dari multiple valuation-nya. Kalau revisi pendapatan atau laba, terjadi hampir di semua lini perusahaan, ini masih dapat difaktorkan netral oleh investor. Yang menjadi perhatian adalah valuasi P/E dan P/BV yang overvalued, likuiditas yang rendah," jelas dia.
"Dan saat yang sama, debutnya ini ketika pasar masih wait and see, dan hari ini terpengaruh turun bersamaan dengan merahnya bursa regional dan global," jelas dia.
Pada akhir perdagangan sesi I, saham KOBX hanya mengalami kenaikan sebesar Rp40 ke Rp440 per saham. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp480 per lembar saham. Sementara level terendahnya ada di Rp420.
(Widi Agustian)