"Ekonomi Indonesia, Cantik di Mata Dunia Pahit di Lidah Rakyat"

Yuni Astutik, Jurnalis
Selasa 24 Juli 2012 10:52 WIB
Ilustrasi. Foto: Corbis
Share :

JAKARTA - Untuk bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah terutama melalui Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Jalan alternatif yang dapat dilakukan adalah pada jangka panjang produksi harus ditingkatkan, petani kedelai harus diberi insentif bukan hanya benih tetapi juga harga. Selain itu, pemerintah melalui Bulog memiliki mekanisme buffer stock untuk kedelai, sehingga dapat melakukan operasi pasar dan memperbaiki tata niaga saat ini," kata Anggota DPR Komisi XI, Arif Budimanta seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Dia juga menyebut, dalam konteks produksi  justru mempertanyakan dana APBN yang meningkat terus. Sehingga dipergunakan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional, tetapi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Malah yang terjadi, aktivitas impor semakin meningkat.

Oleh karena itu, hal yang bisa dilakukan kepada para pengrajin kedelai adalah diberikan insentif berupa subsidi harga dengan jumlah tertentu sehingga mereka terus dapat berproduksi dan ketersediaan pangan rakyat tetap terjaga dan stabil harganya.

"Dengan melakukan ini maka pemerintah berarti harus mengubah paradigma pembangunan ekonominya, tidak seperti sekarang ini yang sepertinya cantik di mata dunia, tetapi pahit di lidah rakyat," akunya.

Arif memaparkan, hasil kedelai pada kuartal I-2012 hanyalah sekira 200 ribuan ton. Hal tersebut jauh dibandingkan dengan targetnya produksi kedelai yang sebesar 400 ribuan ton.

"Dalam kenyataannya rata-rata selama ini setiap tahun kita hanya bisa memproduksi 40 persen dari kebutuhan nasional, sisanya impor," tandasnya. (nia)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya