Harga Kedelai Naik, Spekulan Disinyalir Ikut Bermain

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Selasa 24 Juli 2012 16:29 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

DEPOK - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Rizal Edy Halim menduga adanya permainan spekulan yang ikut bermain dalam kenaikan harga kedelai saat ini. Kondisi yang terjadi di Amerika Serikat, kata dia, dipakai sebagai bentuk pembenaran untuk menaikkan harga kedelai.

Padahal apa yang dilakukan sebenarnya merugikan banyak orang. Namun, hal tersebut menjadi penyakit setiap saat. "Spekulasi telah menjadi pilihan bisnis, kemungkinan besar ada oknum yang memanfaatkan kondisi yang terjadi di Amerika Serikat," kata Rizal kepada wartawan, Selasa (24/7/2012).

Untuk itu, ia berharap pemerintah perlu memberi sanksi yang tegas bagi aksi-aksi spekulasi seperti ini. Dia menjelaskan kondisi di lapangan pasca turunnya pemerintah ke pasar-pasar ditemukan bahwa cadangan dan persediaan stok kedelai masih cukup tersedia.

"Khusus untuk kedelai yang selama ini diimpor sejak 1982 dengan kebutuhan 2,5 juta ton per tahun, di mana 80 persen dipenuhi dengan impor karena kapasitas produksi dalam negeri terbatas," tegasnya.

Kedelai ini, lanjutnya, sebagian besar dari AS, sementara harga kemoditas kedelai pada bursa berjangka Chicago Board of Trade (CBOT) Amerika ditutup menguat mencapai posisi tertinggi selama enam bulan terakhir.

Kenaikan tersebut katanya disebabkan oleh cuaca kering berkepanjangan yang mengganggu produksi kedelai dan mengkhawatirkan berkurangnya pasokan kedelai ke pasar.

"Dalam beberapa hari hujan sempat turun di beberapa bagian negara AS, Namun pusat prakiraan cuaca AS masih memprediksi kekeringan masih berlangsung hingga Oktober 2012,” ungkapnya.

Kekeringan lanjutnya tidak hanya mengangkat harga kedelai di bursa setempat tetapi juga beberapa komoditas lainnya seperti jagung dan gandum. "Indonesia memang terkena imbas akibat dinamika harga ini karena memang untuk kedelai selama ini kita selalu impor dan sebagian besar dari AS," katanya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya