Target Swasembada Kedelai di 2014 Jauh dari Impian

Muhammad Saifullah , Jurnalis
Kamis 26 Juli 2012 09:54 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

JAKARTA - Naiknya harga kedelai sebagai bahan baku tempe diketahui karena negara importir sedang dilanda kekeringan. Persoalan tersebut pun mau tak mau di luar kewenangan pemerintah Indonesia.

"Namun di balik itu, ada hikmah yang menjadi catatan penting untuk pemerintah Indonesia bahwa target swasembada kedelai pada 2014 mendatang nyatanya akan jauh dari impian," kata Ketua DPP PKB Marwan Ja'far, dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Kamis (26/7/2012).

Terbukti, kedelai dalam negeri hanya mampu memasok 800 ribu ton per tahun, sementara tingkat kebutuhan konsumsi kedelai nasional mencapai tiga juta ton per tahun. Masih tingginya impor kedelai yang mencapai 60 persen, menurut Marwan, menjadi fakta tak terbantahkan bahwa sektor pertanian komoditi kedelai perlu segera mendapat perhatian khusus agar ke depan tidak bergantung lagi dengan kedelai impor.

Adapun cara yang bisa ditempuh adalah dengan pengembangan petani kedelai lokal yang kualitasnya setara dengan kedelai impor. Hal ini tentu tidak terlalu menjadi persoalan, mengingat Indonesia sebagai negara agraris yang memiliki lahan setara dengan lahan importir kedelai.

"Pengembangan ini pastinya perlu dibarengi teknologi pertanian yang canggih, modern, efisien, dan ramah lingkungan. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan secara matang usulan penghapusan bea masuk impor dari lima persen menjadi nol persen," tuturnya.

Menurutnya, solusi penghapusan bea impor tersebut hanya sebagai solusi jangka pendek. Sedangkan pengembangan petani kedelai lokal sebagai solusi jangka panjang. Oleh karena itu, apabila pengembangan ini berhasil, maka tidak diperlukan impor kedelai lagi.

"Meroketnya harga kedelai dan kelangkaan tempe bisa memicu pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan sesaat. Untuk itu, pemerintah harus berani menindak para spekulan nakal dan pengusaha yang memonopoli pasar kedelai. Tindakan ini wajib dilakukan agar tata niaga kedelai menjadi lebih baik," bebernya.

Selain memberi perhatian lebih terhadap persoalan kedelai dan tempe, dia mengingatkan saat ini pemerintah juga perlu memantau dan mengendalikan kenaikan harga-harga sembako yang kian membumbung hingga menjelang Lebaran. Sidak terhadap pasar-pasar tradisional pun tetap perlu dilakukan, termasuk memeriksa dan menarik barang-barang yang telah kadaluarsa.

"Intinya, pemerintah perlu bekerja keras lagi agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada puasa dan Lebaran nanti tidak terkendala," pungkasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya