SBY: Golongan Kelas Menengah RI Terbesar di Asia Tenggara

K. Yudha Wirakusuma, Jurnalis
Kamis 02 Agustus 2012 12:13 WIB
Ilustrasi
Share :

TANGERANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut golongan kelas menengah di Indonesia meningkat dan tumbuh menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Hal tersebut terlihat dari realisasi mudik Lebaran tahun lalu, di mana masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi udara dibandingkan dengan transportasi darat.

"Saya teringat bahwa ketika dilakukan evaluasi mudik Lebaran tahun lalu, dilaporkan dalam sidang kabinet, hampir semua jasa transportasi mengalami peningkatan pesat kecuali transport Kereta Api Jakarta-Surabaya dan Surabaya-Jakarta yang angkanya tidak naik. Setelah dianalisis, perhubungan udara Jakarta-Surabaya dan sebaliknya," kata SBY di terminal III Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (2/8/2012).

Hal tersebut, lanjut SBY, sejalan dengan laporan dari statistik yang menunjukkan bahwa golongan kelas menengah Indonesia tumbuh terbesar di Asia Tenggara dengan meningkatnya kebutuhan jasa transportasi udara. Oleh karena itu, SBY meminta disukseskan rencana pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Apa yang kita lakukan ini saya anggap benar dan tepat waktu. Jadi, mari kita sukseskan rencana pengembangan ini (Bandara Soekarno Hatta)," tegasnya.

SBY menambahkan ada lima hal mengapa pengembangan Bandara Soekarno Hatta dianggap tepat. Pertama, ekonomi RI tumbuh rata-rata enam persen tiap tahun.

"Pertumbuhan positif yang tergolong tinggi dalam krisis dunia, GDP kita tembus USD 1 triliun by purchasing power parity sehingga dari ukuran itu ekonomi kita ada di urutan 15 dunia. Dengan sendirinya terjadi peningkatan kebutuhan jasa penerbangan untuk itu kita harus jawab kebutuhan itu dengan supply yang dibutuhkan," jelasnya.

Kedua, baik di Asean Plus dan Asean Summit disepakati percepatan konektivitas. Ketiga, masterplan MP3EI melibatkan pembangunan infrastruktur yang menyeluruh. "Sering ada mismatch dan gap (perbedaan) di dunia bisnis, di mana ekononmi tumbuh tapi infrastruktur tidak," katanya.

Keempat, pada 2015 diterapkan Asean Economic Community sehingga pihak yang memiliki daya saing tinggi akan mendapatkan manfaat besar. Tidak ada kata lain, Indonesia, pemerintah, pebisnis harus siap, sehingga saat diberlakukan negara mendapatkan manfaat yang nyata.

"Kelima, dengan pembangunan ini maka lapangan kerja akan bertambah dan industri turunannnya juga begitu," tukasnya.

Dalam acara ini, Presiden didampingi oleh Wakil Presiden Boediono, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri ESDM Jero Wacik, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana.

Selain itu, hadir pula Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar, serta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah. (gna)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya