Kemendag Sulit Ungkap Kartel Kedelai

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Jum'at 03 Agustus 2012 15:38 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan sulit untuk mengindikasi adanya kartel dalam kedelai yang disebut-sebut sebagian pihak sebagai penyebab dari melambungnya harga kedelai pada akhir-akhir ini.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh menjelaskan, jumlah importir kedelai di Indonesia cukup banyak sehingga tidak mungkin adanya kartel dalam kedelai tersebut.

"Kalau kita lihat dari hasil pemantauan kecil kemungkinan terjadi kartel, karena di antara importir itu semua bisa bersaing. Masalahnya adalah semua importir mengacu kepada harga masa depan yang ada di CBOT di Chicago sehingga harganya hampir sama. Jadi pembelian impor itu kebanyakan hampir sebagian besar dari AS. Sehingga harganya seolah-olah satu itu kartel," ungkapnya kala ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (3/8/2012).

Deddy melanjutkan, jika pihak KPPU melihat adanya indikasi kartel dalam kedelai tersebut, pihak Kemendag mempersilakan kepada KPPU untuk memeriksa lebih lanjut atau menindak jika memang terbukti adanya kartel tersebut.

"Kita lihat tidak ada kecurigaan karena importir jumlahnya banyak sehingga tidak mungkin adanya kartel," paparnya.

Dirinya menambahkan bahwa dirinya tidak khawatir pembebasan bea masuk untuk impor kedelai dimanfaatkan oleh para importir kedelai tersebut.

"Tidak, itu memang ditujukan ada dampaknya terhadap penurunan, tapi harus dilihat kalau harga di luar negeri meningkat lebih dari lima persen mungkin penurunannya tidak akan terasa, jadi harganya mungkin tidak turun. Kita akan lihat apakah akan diteruskan hingga akhir tahun atau tidak pembebasan bea masuk (BM)," pungkasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya