JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada support 4.030-4.045 dan resistance 4.098-4.115. Sebelumnya pergerakan IHSG sempat memerah hingga akhirnya bisa kembali bertengger di zona positif.
"IHSG terlihat membentuk pola inverted hammer di mana sebelumnya membentuk pola spinning. Posisi candle masih di dekat middle bollinger bands. MACD bergerak datar dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bergerak reversal naik mendekati area overbought," kata analis Indosurya Asset Management Reza Priambada, di Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Reza menambahkan, dari candle yang terbentuk, lagi-lagi kembali terlihat upaya penahan bagi IHSG agar tidak melemah lebih dalam. Namun demikian, upaya penahan ini bisa saja tertembus bila sentimen yang ada tidak cukup kuat mendukung.
"Jadi, potensi penguatan masih ada meski tipis dan bila didukung oleh sentimen positif yang ada," tambahnya.
Faktor pendukung lainnya adalah penguatan mayoritas bursa saham Asia di awal-awal perdagangan mampu membuat IHSG bisa mengamankan posisinya di area hijau.
Halangan yang kemungkinan menerpa IHSG di antaranya keragu-raguan pelaku pasar akan komitmen & kemampuan ECB dalam mengurangi krisis utang di zona Euro. Lagipula, penguatan pada bursa saham AS dan Eropa sebelumnya lebih disebabkan oleh rilis kinerja sebagian emiten yang di atas estimasi.
Pelaku pasar akan lebih yakin jika didukung oleh pemulihan ekonomi. Selain itu, apresiasi IHSG juga terhalang oleh penurunan rating Yunani yang mengakibatkan bursa saham Eropa di pembukaan perdagangan 9 Agustus terderesiasi dan penutupan bursa saham Asia yang bervariatif cenderung datar.
Saham-saham pilihan antara lain, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) , PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).