JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada Juli 2012 masih mengalami tekanan depresiasi. Alhasil, rupiah secara point-to-point melemah sebesar 0,56 persen (mtm) ke level Rp 9.445 per USD atau secara rata-rata melemah 0,29 persen (mtm) menjadi Rp9.433 per USD.
"Tekanan terhadap nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh tingginya ketidakpastian global terkait krisis Eropa dan pemulihan ekonomi AS yang masih rentan, serta perlambatan ekonomi China," ungkap Direktur Eksekutif BI Dody Budi Waluyo, di Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Di sisi lain, dia melanjutkan, ekspor yang melambat turut menimbulkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Untuk itu, Bank Indonesia (BI) senantiasa mencermati keseimbangan di pasar valuta asing untuk mengarahkan pergerakan nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamentalnya.
(Widi Agustian)