SURABAYA - Maskapai penerbangan Wings Air resmi meluncurkan rute Jakarta-Banyuwangi melalui Surabaya. Rute baru yang digarap oleh Wings Air ini mengingat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi cukup pesat dari tahun ke tahun.
Menurut Direktur Operasional Wings Air Capt Redi Irawan, Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi yang sangat besar. Terlebih lagi seiring dengan pertumbuhan ekonomi banyak investor dan pengusaha yang masuk ke kabupaten paling Timur di Pulau Jawa itu.
"Kami tertarik menggarap rute ke Banyuwangi karena potensinya sangat besar. Saya dengar dari banyak investor dan pengusaha, Banyuwangi sekarang tumbuh pesat. Makanya kami bergegas menggarap rute Banyuwangi," kata Redi, ditemui seusai acara penerbangan perdana rute tersebut di Bandara Juanda, Surabaya, Kamis (20/9/2012).
Ia menjelaskan, rute Jakarta-Banyuwangi ini akan ada setiap hari. Pesawat Wings Air ini berangkat dari Jakarta pada pukul 06.50 Wib menuju Surabaya. Dari Surabaya ini menuju Banyuwangi pada pukul 09.30 Wib. Selanjutnya dari Banyuwangi ke Jakarta pada pukul 10.45 dari bandara Blimbingsari, Banyuwangi.
"Penerbangan Surabaya-Banyuwangi menggunakan pesawat komersial jenis ATR 72-500 dengan kapasitas 72 tempat duduk," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sangatlah tepat jika maskapai penerbangan membuka Rute ke Banyuwangi. Saat ini kabupaten yang berjuluk 'Sun Rise of Java' itu memacu infrastruktur untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi hingga akhir tahun lalu mencapai 7.22 persen melampui pertumbuhan nasional yang mencapai 6,4 persen. Sedangkan iklim investasi di Banyuwangi semakin bergairah, baik untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun usaha besar. Pada 2011, Pemkab Banyuwangi mengeluarkan 1.650 izin usaha untuk industri skala kecil dan menengah dengan nilai investasi Rp100 juta sampai Rp5 miliar.
Adapun dari 1.650 unit usaha baru tersebut, nilai investasinya mencapai Rp350 miliar. Sementara investasi untuk industri besar berkategori Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk dalam skema fasilitas pemerintah pada tahun lalu mencapai Rp803 miliar.
Sedangkan PMA mencapai sekira Rp960 miliar dari sejumlah sektor industri seperti pengolahan dan pengalengaan ikan serta karoseri. Hingga semester I tahun 2012, gairah investasi semakin meningkat contohnya, PT Kertas Basuki Rahmat Tbk memperluas dan mengubah pabriknya.
Total investasi pabrik kertas itu sendiri mencapai Rp645 miliar. Satu perusahaan pengolahan ikan sidat dengan investasi Rp62 miliar juga masuk ke Banyuwangi tahun ini.
Adapun industri skala kecil hingga menengah sampai semester I tahun 2012 bertambah 904 unit usaha dengan perkiraan investasi Rp150 miliar. "Teori pembangunan itu yang pertama infrastruktur, kedua infrastruktur, dan ketiga infrastruktur. Itu kunci untuk membangun ekonomi daerah," tandasnya.