Pemerintah Targetkan Defisit NPI di 2,2-2,5%

Fakhri Rezy, Jurnalis
Kamis 27 September 2012 16:36 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

JAKARTA - Pemerintah akan menjaga defisit transaksi berjalan 2012 di kisaran 2,2-2,5 persen. Angka ini, sesuai dengan saran International Monetery Fund (IMF) menyarankan defisit current account Indonesia sebesar dua persen.

"Memang belum sampai ke dua persen, tapi kita sudah berupaya dan melihat nanti itu tidak terjadi di atas tiga persen, tapi di bawah tiga persen, di antara 2,2-2,5 persen," kata Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, di kantornya, Jakarta, Kamis (27/9/2012).

Agus mengatakan, defisit current account telah terjadi dalam tiga kuartal terakhir karena tingginya impor barang. Menurutnya, impor barang modal sejalan dengan tingginya investasi serta tingginya defisit neraca jasa.

"Selama tiga kuartal ini telah terjadi current account defisit dan kami melihat bahwa semua kondisi itu bisa dijelaskan, terutama karena besarnya impor yang terjadi," jelas dia.

Menurut dia, pemerintah harus melakukan impor barang modal dan barang-barang mentah untuk diproses. Kemudian, pemerintah juga perlu waspadai karena komponen-komponen yang lain seperti neraca jasa, neraca pembayaran, semua harus diperhatikan.

"Tetapi karena kita melihat ini sifatnya sejalan dengan pertumbuhan investasi, karena impor yang besar itu untuk investasi. Ini terlihat dari pertumbuhan investasi kita cukup baik," tambah Agus Marto.

Agus mengatakan, pada semester I-2012 investasi telah meningkat 28 persen. Oleh karena itu, pemerintah tentu bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) akan melakukan upaya pengendalian defisit current account.

"Impor ini tinggi sejalan dengan pertumbuhan investasi yang pada sementer I-2012. Karena import yang besar itu untuk investasi, tetapi kita tetap waspadai defisit neraca pembayaran yang terjadi," katanya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya