JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) turut serta dalam penjualan reksa dana kepada masyarakat Indonesia. Saat ini terdapat sekitar 161.000 investor reksa dana di Indonesia.
Presiden Direktur MAMI, Legowo Kusumonegoro, mengungkapkan angka ini menunjukkan rendahnya penetrasi produk-produk reksa dana jika dibandingkan dengan total populasi Indonesia yang mencapai 254 juta jiwa. Dia menilai masih banyak orang Indonesia yang belum mengenal reksa dana.
"Karena itu tidak memanfaatkan instrumen investasi ini untuk menikmati kesempatan dari pasar modal dalam menumbuhkan kekayaan mereka," ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (2/10/2012).
Legowo mengatakan, MAMI telah membentuk divisi Retail Distribution sebagai bentuk dukungan bagi segmen mass affluent Indonesia.
Sementara Director of Business Development MAMI, Putut E. Andanawarih, mengatakan Kebutuhan masyarakat akan pertumbuhan aset semakin tinggi karena mereka memiliki tujuan finansial, selain juga harus mempertahankan standar hidup di tengah hantaman inflasi.
Menurutnya, tabungan dan deposito tradisional nampaknya tidak menawarkan imbal hasil yang cukup, tingkat bunga saat ini tidak mampu mengalahkan inflasi, sebagai akibatnya nilai modal terus tergerus.
"Masyarakat harus mulai menilik instrumen-instrumen investasi lainnya, Secara historis, dalam jangka panjang produk reksa dana yang berbasis saham telah menunjukkan kemampuan untuk memberikan imbal hasil yang mampu mengalahkan inflasi. Dengan begitu, reksa dana merupakan sebuah alternatif investasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," kata dia.
Putut menilai, Kebanyakan orang cenderung menginvestasikan apa yang tersisa dari penghasilan mereka setelah dibelanjakan. Kebiasaan ini menyulitkan mereka untuk tetap berada pada jalur dalam rangka mencapai tujuan mereka. Reksa dana sangat berguna bagi mereka yang ingin menumbuhkan kebiasaan berinvestasi secara rutin.
(Martin Bagya Kertiyasa)