MAKASSAR - PT Frisian Flag Indonesia memproses susu sekira 400 ton dalam satu hari. Susu itu berasal dari para peternak susu dari tiga provinsi di Pulau Jawa.
"Kami bekerjasama dengan para peternak sebagai bagian dari komitmen memberdayakan masyarakat lokal. Itu berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Suplai susu terbanyak dari Jawa Barat, "ungkap Corporate Comunication Manager Frisian Flag Anton Susanto kepada Okezone, Selasa (9/10/2012).
Anton menambahkan, pihaknya berkomitmen mendukung kesejahteraan peternak dan seluruh keluarganya yang tersebar di Pulau Jawa. Program itu bernama Dairy Development Program Frisian Flag Indonesia (DDP FFI).
"Dalam sehari kami memproses susu 2.000 ton. Seperlimanya dari peternak susu lokal. Itulah bentuk komitmen kami. Itu diproses di dua pabrik Frisian Flag yang ada di Jakarta yaitu Pasar Rebo dan Ciracas, "jelas Anton.
Anton mengatakan pihaknya telah menginvestasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk para peternak sapi perah. Kerjasama itu dilakukan sejak tahun 1996 dan masih berlangsung hingga kini. "Kami bekerjasama dengan koperasi lokal di masing-masing wilayah. Kami juga memberikan pelatihan manajemen peternakan yang baik dengan melibatkan para pakar pendidikan lokal hingga dari Belanda," ucapnya.
Ditambahkan Anton, pertumbuhan perusahaannya mencapai sekira 10 hingga 12 persen per tahun. Saat ini produksi SKM menempati posisi nomor satu di pasar dengan market share mencapai 60 persen. Sedangkan susu bubuk hanya di posisi ketiga dan UHT di posisi kedua.
"Peluang pasar masih besar. Pasalnya konsumsi susu di Indonesia per orang per tahun baru mencapai 13 liter. Sedangkan yang normal seharusnya setiap orang mengkonsumsi 475 mililiter perhari atau sekira 173,3 liter per tahun. Kami sangat tertarik bekerjasama dengan pemilik sapi perah lokal di Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan itu," pungkas Anton.
Saat ini, PT FFI memiliki 31.210 distributor yang tersebar di enam wilayah se-Indonesia. PT FFI mengklaim telah menjangkau 80 persen penduduk Indonesia guna pemasaran produknya. (gna)
(Rani Hardjanti)