PALEMBANG - Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak akan membantah berita miring terkait terkait penemuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adanya kerugian negara di PT PLN (Persero) sebesar Rp37,6 triliun.
Kerugian tersebut terjadi akibat inefisiensi yang dilakukan Dahlan Iskan dalam mengelola listrik negara dengan menyewa ribuan genset dari luar negeri.
Dahlan Iskan mengungkapkan alasan tudingan inefisiensi tersebut dikarenakan PLN tidak mendapat pasokan gas yang cukup untuk pemenuhakn kebutuhan listrik di Indonesia.
"Seandainya saat itu PLN mendapat pasokan gas yang lebih banyak, maka PLN dapat menghemat dan terhindar dari tudingan pemborosan senilai 37,6 triliun," ujar Dahlan Iskan, saat memberi kuliah umum di salah satu kampus swasta di Palembang, Jumat (2/11/2012).
Dirinya mengatakan, BPK tidak pernah menyalahkan PLN atas temuan kerugian negara akibat inefisiensi tersebut. Menurut Dahlan, BPK dapat memaklumi langkah yang diambilnya untuk menjawab kebutuhan pasokan listrik nasional saat itu.