ADB Siagakan RI Rp2,88 T, Apa Alasannya?

Iwan Supriyatna, Jurnalis
Sabtu 17 November 2012 17:15 WIB
Logo ADB. (Foto: Wikipedia)
Share :

JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menyiagakan pinjaman senilai USD300 juta atau Rp2,88 triliun (Rp9.606 per USD). Dana itu ditujukan untuk mengurangi kesenjangan infrastruktur dan memperkuat akses bagi daerah pedesaan yang miskin di Indonesia, yang akan membuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, ADB menggelontorkan dana guna percepatan proyek MP3EI.

"Konektivitas yang kurang baik, kendala infrastruktur dan biaya logistik yang tinggi menghalangi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan melakukan upaya pemerataan kesejahteraan bagi seluruh penduduk Indonesia," ujar Wakil Kepala Kantor Perwakilan ADB Edimon Ginting, di Manila Filiphina, melalui laporan tertulisnya kepada Okezone.

Edimon mencontohkan, sekitar 70 persen perbedaan harga beras di daerah di seluruh Indonesia diakibatkan oleh biaya pengiriman, yang merupakan cerminan dari kondisi buruknya jalan, pelabuhan yang padat, dan belum berkembangnya sistem transportasi antarpulau.

Menurut Edimon, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan serangkaian reformasi yang impresif demi memperbaiki kerangka kerja kebijakan, peraturan, keuangan, iklim usaha untuk pembangunan konektivitas dan infrastruktur.

Program ADB jelas Edimon sebagai upaya mendukung pemerintah Indonesia untuk mempercepat pengembangan sistem logistik yang lebih baik dan infrastruktur untuk menghubungkan daerah pedesaan dengan pusat-pusat pertumbuhan perkotaan, memperbaiki konektivitas internasional, dan memperkuat koordinasi konektivitas, kerangka hukum dan peraturan.

Secara keseluruhan sebut Edimon, reformasi akan memberikan manfaat ekonomi yang besar. Reformasi ini juga akan membantu memperbaiki pelayanan sosial, menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, mendorong partisipasi sektor swasta dalam layanan infrastruktur, meningkatkan teknologi dan inovasi baru, dan memperluas kesempatan kerja.

Di samping itu, diyakini mampu mengurangi biaya pengiriman melalui kereta api, jalan darat atau laut merupakan hal yang penting untuk menghubungkan penduduk di Indonesia. "Dengan biaya yang lebih cepat dan lebih murah maka akan lebih banyak orang dan produk yang menjangkau daerah-daerah terpencil dan terisolasi dengan harga yang lebih terjangkau," tukas Edimon.

Program ini juga akan membantu meningkatkan konektivitas internasional dengan perampingan prosedur melalui secara prosedur penyelesaian proses ekspor dan impor yang lebih menyeluruh dan efisien.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya