JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat hari ini. Rupiah berhasil menguat dan kembali ke level Rp9.600 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, Non Delivery Forward (NDF) satu bulan di pasar offshore pagi ini dibuka naik di level Rp9.902-Rp9.914 per USD. Hal ini tentu saja akan menambah tekanan bagi rupiah di pasar onshore pagi ini.
Namun, Bank Indonesia (BI) masih akan terus mengawal pergerakan nilai tukar rupiah. "BI sewaktu-waktu dapat masuk ke pasar valas melakukan intervensi untuk meredakan tekanan terhadap rupiah," jelas dia, dalam riset hariannya, Rabu (16/1/2013).
Sementara analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengungkapkan, lelang perdana Surat Berharga Negara (SBN) menerima kelebihan permintaan yang cukup tinggi, dari target indikatif Rp7 triliun berhasil menerima penawaran sebanyak Rp17,075 triliun.
"Ini mengindikasikan likuiditas masih memadai di tengah meningkatnya risiko terhadap ekspektasi inflasi yang meningkat dan pelemahan rupiah yang masih berlanjut," jelasnya.
Kurs tengah Bloomberg mencatat rupiah mampu menguat 200 poin atau dua persen menjadi Rp9.668 per USD. Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp9.665-Rp9.884 per USD. Sementara BI mencatat rupiah berada di kisaran Rp9.690 per USD, dari Rp9.740 per USD.
(Martin Bagya Kertiyasa)