JAKARTA - Banjir yang telah merendam beberapa daerah di Jakarta, membuat pemerintah kembali mempertimbangkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Karenanya, pembangunan akan dibicarakan kembali.
"Sebelumnya sudah oke, dengan 42:58, tapi dengan perkembangan baru begini banjir, subsidi busway, dan fasilitas lainnya itu banyak," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Priatna, di Kantor Kemenko, Jakarta, Kamis (31/1/2013).
Dedy mengatakan, kapasitas sekarang yang dipunyai sekira Rp50 triliun per bulan akan menjadi turun. Maka pemerintah pusat akan membantu supaya kapasitas DKI ini jadi ada.
"Kalau MRT tinggal menunggu jawaban respons dari Pemerintah Daerah, saya monitor terus dengan teman-teman di pemda. Kalau enggak hari ini ya besok, mudah-mudahan," ujar Dedy.
Dedy mengatakan, jawaban yang ditunggu Gubernur DKI Jakarta, yakni porsi yang ingin 60 persen. Kedua, harus melaksanakan perhitungan oleh konsultan tentang project cost total cost (FS).
"Terutama yang dari HI ke kota atau tahap II, jadi tahap I dan tahap II. Sehingga pemerintah pusat tahu berapa beban kita nanti, tapi itu harus dilakukan oleh konsultan yang reputable," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)