Sektor Migas Sebabkan Neraca Perdagangan RI Masih Defisit

Fakhri Rezy, Jurnalis
Jum'at 01 Februari 2013 09:55 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada periode Desember 2012 mengalami defisit USD155,2 juta. Defisit neraca dagang ini memang lebih kecil ketimbang November 2012 sebesar USD478,4 juta.

Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, secara kumulatif Januari-Desember 2012, NPI tetap mengalami defisit USD1,63 miliar. Defisit terjadi karena impor sebesar USD191,67 miliar sedangkan ekspor sebesar USD190,04 miliar.

"Ini cukup tinggi secara kumulatifnya karena penurunan harga komoditi, akan tetapi kalau volume komoditi meningkat harganya meningkat pasti tidak seperti itu," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2013).

Suryamin menjelaskan, dari NPI Total sebesar Defisit USD1,626 miliar terbesar defisitnya masih di sektor migas. Sektor migas mengalami defisit USD5,592 miliar, sedangkan non migas mengalami surplus USD3,965 miliar.

Defisit Migas dikarenakan besarnya defisit hasil minyak, yakni USD24,521 miliar. Sedangkan, untuk Minyak mentah surplus USD1,490 miliar, dan Gas surplus USD17,438 miliar. "Maka kinerja konstruksi cukup baik, ekspor impor cukup surplus," tukasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya