Ekspor RI Turun Gara-Gara Harga Komoditas

Fakhri Rezy, Jurnalis
Jum'at 01 Februari 2013 12:55 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Desember 2012 mencapai USD15,41 miliar atau turun 9,78 persen dibanding Desember 2011. Adapun ekspor Januari-Desember 2012 sebesar USD190,04 miliar atau turun secara 6,61 persen secara year-on-year (yoy).

Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan total tersebut dikarenakan adanya penurunan dari harga-harga ekspor. Meski demikian, dia mengungkapkan dari segi volume mengalami peningkatan.

"Ekspor Indonesia Desember 2012 ini secara volume cukup meningkat, tapi penurunan nilai ini karena adanya penurunan harga, terjadi penurunan," kata Suryamin, di kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2013).

Dia mengatakan, total ekspor pada 2012 bila dilihat dari kuantitas mengalami peningkatan. Akan tetapi, jika dibandingkan pada 2012 sebesar USD190 miliar, memang ekspor pada 2011 lebih besar sebesar USD204 miliar.

"Akan tetapi memang mengalami penurunan, 2012 ini kalau dilihat dari volume kita meningkat, tapi karena krisis harganya turun, jadi totalnya jadi turun," ujar Suryamin.

Menurut dia, memang volumenya naik sekira lima persen. Meski demikian, kenaikan tersebut tidak sebanding dengan penurunan harga, yang mengalami penurunan total ekspor. Dari data BPS, share terbesar ekspor berada pada Bahan Bakar Mineral (BBM) sebesar USD26,41 miliar, dan lemak dan minyak hewan sebesar USD21,30 miliar.

Sementara untuk pangsa ekspor nonmigas Januari-Desember 2012, China masih menjadi yang terbesar dengan share USD20,86 miliar, Jepang USD17,23 miliar, dan Amerika Serikat (AS) USD14,59 miliar. Hal tersebut membuat pangsa pasar ekspor menjadi sebesar 34,41 persen.

"Untuk ekspor nonmigas ke ASEAN sebesar USD31,27 miliar dengan porsi 20,42 persen, sedangkan ekspor nonmigas ke Uni Eropa USD17,95 miliar dengan porsi 11,73 persen," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya