"Pilih Mana, Untungkan Negara atau Swasta?"

Iwan Supriyatna, Jurnalis
Rabu 13 Februari 2013 12:22 WIB
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
Share :


JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) meminta Pemerintah mengizinkan alokasi impor sapi sebanyak 60 ribu ekor. Hal ini dilakukan untuk memajukan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang peternakan.

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro menjelaskan, dari 60 ribu ekor sapi impor tersebut, rencananya akan kembali dikembangkan. Dia menjelaskan, nantinya sapi tersebut akan melalui proses penggemukan dan menumbuhkan bibit.

"Saya meminta 60 ribu ekor sapi yang diantaranya ada sapi betina produktif 25 ribu ekor," kata Ismed usai meresmikan Waroeng Rajawali di kantor pusat RNI, Jakarta, Rabu(13/2/2013).

Terkait permintaan alokasi impor sapi, dia mengatakan telah mengirimkan surat ke Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang telah dikirimkan 7 Februari 2013. "Kami sudah kirim surat, tetapi suratnya belum ada respons," tukas dia.

Meski pemerintah kini tengah gencar meminimalisir alokasi impor sapi. Namun RNI tetap meminta alokasi impor sapi untuk kemajuan perusahaan peternakan milik negara ini.

"Saya meminta izin impor sapi untuk penggemukan. Saya BUMN, jadi saya ingin berkontribusi ke negara. Kalau BUMN untung negara juga untung, kalau diberikan ke swasta maka swasta yang untung. Tinggal pilih mau menguntungkan negara atau swasta?," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya