JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memperkirakan rencana Pemerintah untuk menetapkan dua harga Bahan BBM subsidi jenis premium akan tetap membuat kuota BBM bersubsidi yang telah ditetapkan sebesar 46,01 juta kiloliter (kl) tahun ini terlampaui.
"Tapi kalau ada pengurangan subsidi itu. Walaupun jebol tetapi ada dana yang dihemat," ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir kepada wartawan yang ditemui di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (16/4/2013)
Ali menambahkan, saat ini pemerintah belum merubah kuota BBM yang ditetapkan sebanyak 46,01 juta kl. Padahal, tren konsumsi masyarakat tumbuh sebesar tujuh sampai delapan persen per tahun untuk BBM subsidi sehingga kuota BBM subsidi tetap jebol.
"Kuotanya kan masih 46,01 juta kl tetapi dengan adanya harga baru, konsumsi masyarakat akan berubah. Kan biasanya harga Rp4.500 itu kan tumbuhnya tujuh sampai delapan persen per tahun," tutur Ali.