JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakenas) Kadin Indonesia bidang kebijakan moneter, fiskal, dan publik. Rakernas akan dilakukan dengan mengusung empat peristiwa yang terjadi di Indonesia.
"Peristiwa pertama itu, aktifnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengingat fungsi OJK adalah pemindahan Bank Indonesia (BI) dan Bapepam, diharapkan akan terjadi perubahan di masa depan," Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, dalam sambutannya di Rakernas, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Peristiwa kedua, lanjut Suryo, adanya kenyataan dalam beberapa bulan terakhir neraca dagang Indonesia mengalami defisit. Memang, kebanyakan disebabkan faktor eksternal. Namun ekspor sebenarnya sudah mengalami diversifikasi yang berarti.
"Ketiga, adanya sinyal elemen Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), adanya bunga pinjaman bank yang tetap tinggi menjadi sinyalemen kartel," ujar Suryo.
Suryo mengatakan, sulit untuk membuktikan sinyal elemen kartel. Namun, ada kenyataan bahwa tingginya bunga bank merupakan salah satu penghambat upaya daya saing bisnis di Indonesia. "Keempat, proyeksi 2013. Bank Dunia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah dari yang ditargetkan," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)