JAKARTA - Penurunan outlook Indonesia yang diberikan oleh pemeringkat Standard & Poor's (S&P) dari positif ke standar tidak mengurungkan niat pengusaha-pengusaha Italia untuk berinvestasi di Indonesia.
Presiden chamber of Comerre (Asossiasi Bisni Italia) Giancarlo Cremonesi mengatakan, pihaknya tidak mengkhawatirkan downgrade outlook ini. Menurutnya, bukan hanya Indonesia saja yang mengalami penurunan tapi negara-negara Eropa dan Italia juga mengalami penurunan rating dari berbagai pihak.
"Jadi sebetulnya Eropa dan Italia juga mengalami penurunan rating dari berbagai pihak. Tapi kami tidak percaya pada rating ini, karena seringkali tidak berdasarkan potensi, tenaga dan kenyataan dari pasaran dan perusahaan,” ungkap Giancarlo di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, selasa (7/5/2013).
Dia mengatakan, seringkali investor melihat rating dipermainkan bukan untuk kepentingan sektor-sektor ekonomi, tetapi karena ada interest-intersest lain yang menyetirnya. Sehingga rating yang diberikan tidak selalu berdasarkan oleh fakta yang ada.
“Jadi penurunan rating itu tidak akan mematikan semangat pengusaha-pengusaha Italia untuk berinvestasi di Indonesia,” Ujarnya.
Sekadar informasi, lembaga pemeringkat S&P Ratings Services menurunkan prospek Indonesia menjadi stabil dari positif. Pasalnya, Indonesia telah menyia-nyiakan momentum untuk naik peringkat.
Seperti dikutip dari The Star, Kamis (2/5/2013), S&P menegaskan peringkat utang jangka panjang Indonesia masih berada di BB+. Sementara peringkat utang jangka pendek untuk mata uang asing B. Lalu peringkat utang Indonesia dilihat dari sisi ASEAN adalah axBBB.
(Martin Bagya Kertiyasa)