JAKARTA - Menteri Keuangan terpilih Chatib Basri menyatakan akan mengubah pandangan atau stigma bahwa Kementerian Keuangan lebih banyak menghentikan suatu anggaran atau stopper dibandingkan menjadi penolong (helper).
"Tentu akan ada evaluasi sekarang, saya percaya persoalan selesai kalau Kementerian/Lembaga (K/L) melakukan komunikasi yang baik dengan Kemenkeu," ujar Chatib kepada wartawan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/5/2013).
Dia menjelaskan, yang dimaksud stopper adalah terkait pemblokiran anggaran K/L dan masalah-masalah insentif untuk menggenjot investasi.
"Misalnya ada investor bawa segepok dokumen. Front Office bilang enggak boleh karena dokumen tidak lengkap. Itu stopper namanya. Tapi kalau menunjukkan sikap helper maka saya percaya persoalan itu akan dilewati dengan memberitahu mana dokumen yang belum dilengkapi. Tentunya dengan berpegang kepada Good Governance," jelasnya.
Untuk itu, Chatib mengharapkan dukungan dari seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk menghadapi persoalan pandangan tersebut.
"Dukungan bapak ibu sangat penting. Kepada kementerian keuangan, ada persepsi yang kuat bahwa berhubungan dengan kementerian ini sangat sulit. Governance memang harus dijaga, tetapi kita harus jadi helper instead of stopper," pungkas Chatib. (wan)
(Widi Agustian)