Dolar Naik? Sektor Migas Bisa Untung & Buntung

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Selasa 11 Juni 2013 19:13 WIB
ilustrasi: (foto: corbis)
Share :

JAKARTA - Kebutuhan dolar Amerika Serikat (AS) yang tinggi telah menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang hampir menembus Rp10 ribu per USD.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan komentar atas pelemahan rupiah terhadap dolar saat ini untuk sektor minyak dan gas bumi (migas).

"Kita lihat dulu, kalau dari sisi hulu migas, bagus, misalnya untuk cost recovery sebesar USD1 miliar, jadi USD5 miliar, untung kan?" ungkap Rudi, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2013).

Namun menurut Rudi, untuk sisi hilir migas akan rugi. Dia mencontohkan apabila ada impor BBM keluar negeri.

"Kalau untuk sisi hilir rugi banget, kita kan masih impor BBM keluar negeri, kalau dolar tinggi seperti ini. Kalau secara negara tetap rugi. Jadi mau pilih mana? Hulu untung atau negara rugi," tanya Rudi.

Namun demikian, Rudi mengungkapkan, untuk masalah pembayaran dengan menggunakan mata uang dolar AS tidak ada masalah.

"Mau tinggi kek, mau rendah kek untuk pembayaran biaya pakai dolar, enggak ada masalah di industri migas," tutur Rudi. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya