Akhir Tahun, Rupiah Diproyeksi Parkir di Level Rp9.800-an

Rezkiana Nisaputra, Jurnalis
Kamis 13 Juni 2013 15:26 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Managing Director & Senior Economist Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan, mata uang kawasan Asia diperkirakan akan melemah dan baru akan mengalami pemulihan pada akhir tahun 2013. Sementara di Indonesia, rupiah diperkirakan akan menempati angka Rp9.800 per USD di akhir tahun.

"Kalau sekarang ini, rupiah memang mengalami fluktuatif dikarenakan memang kondisi global yang tidak pasti. Namun, di akhir tahun kita akan melihatnya akan mengalami penguatan," ujar Fauzi di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Dia menjelaskan, saat ini pemulihan ekonomi dunia masih terkesan lambat, sehingga akan menahan suku bunganya tetap rendah. Pada masing-masing negara di dunia diperkirakan akan memproduksi dan mencetak uang terus guna untuk menyelamatkan ekonomi di negaranya masing-masing.

"Hingga kini kami masih melihat suku bunga pada 1-2 tahun mendatang akan tetap rendah. Sementara mata uang negara-negara Asia diperkirakan akan tertekan pada semester I-2013 dan akan mulai pulih di semester II-2013," ujar Fauzi.

Fauzi menilai, dolar diperkirakan akan mengalami penguatan pada mata uang lainnya dengan adanya revolusi shale gas di Amerika Serikat (AS). Revolusi AS ini juga akan membuat AS menjadi negara penghasil atau produsen energi terbesar pada waktu yang akan datang.

"Nantinya revolusi shale gas di AS juga akan menekan harga energi dunia. Ini dampaknya kepada harga komoditas yang sulit untuk naik," tutup Fauzi.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya